Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah angka yang memperlihatkan proporsi penduduk pada kelompok usia jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok usianya terhadap penduduk pada kelompok usia tersebut. 

APM merupakan indikator untuk mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Secara umum APM mampu menggambarkan jumlah peserta didik yang mampu bersekolah tepat waktu atau sesuai dengan usia untuk jenjang pendidikannya. APM dapat memberikan gambaran yang lebih baik daripada Angka Partisipasi Kasar (APK) karena indikator ini memberikan gambaran kekonsistenan antara umur penduduk dengan pendidikan yang disarankan untuk usia yang bersangkutan.


Tabel diatas merupakan gambaran dari APM yang ada di Kabupaten Padang Lawas menurut jenis kelamin dan tingkat pendidikan kondisi tahun 2023. 

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa persentase APM penduduk laki-laki pada tingkat SD adalah sebesar 99,07 persen dan persentase penduduk perempuan sebesar 99,98 persen. Angka ini menunjukkan bahwa ada 99 murid laki-laki yang bersekolah tepat waktu di usia 7-12 tahun dari 100 murid SD laki-laki, sedangkan untuk perempuan, ada 99 hingga 100 murid perempuan yang bersekolah tepat waktu di usia 7-12 tahun dari 100 murid SD perempuan. 

Dari angka tersebut bisa disimpulkan bahwa meskipun perbedaannya tidak jauh namun capaian APM perempuan di jenjang pendidikan SD lebih besar dibandingkan laki-laki dan capaian APM untuk jenis kelamin perempuan sudah sangat baik. 
Capaian APM jenjang pendidikan SMP dan SMA kondisi tahun 2023 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Secara umum, capaian APM jenjang pendidikan SMP dan SMA untuk laki-laki masih lebih kecil dari pada perempuan. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa untuk jenjang pendidikan SMP, dari 100 murid SMP lakilaki ada 87-88 murid laki-laki yang bersekolah tepat waktu, sedangkan untuk perempuan, dari 100 murid SMP perempuan ada 84 murid perempuan yang bersekolah tepat waktu.

Untuk jenjang pendidikan SMA, dari 100 murid SMA laki-laki ada 70 murid lakilaki yang bersekolah tepat waktu, sedangkan untuk perempuan, dari 100 murid SMA perempuan ada 60 murid perempuan yang bersekolah tepat waktu. 

Hal ini memperlihatkan bagaimana pola partisipasi murni di Kabupaten Padang Lawas, yaitu murid berjenis kelamin perempuan menjalani jenjang pendidikan yang lebih sesuai dengan usianya dibandingkan murid laki-laki. Faktor pendorong yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi adalah perbedaan tingkat keseriusan bersekolah yang mana murid perempuan lebih serius dan ingin untuk menempuh pendidikan tepat waktu, di sisi lain murid laki-laki cenderung dituntut untuk bekerja pada saat bersekolah atau meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja pada saat menginjak usia yang cukup.



0 Comments:

Post a Comment